Senin, 24 Oktober 2011

RESUME SIT PERT. 7

5. Penanganan material (MATERIAL HANDLING)

•Penanganan material berhubungan dengan setiap aspek gerakan atau aliran bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi dalam pabrik atau gudang.

Tujuan penanganan material, antara lain :
•Menyederhanakan sistem penanganan apapun yang memungkinkan
•Meminimalkan jarak tempuh
•Meminimalkan kerugian akibat pembuangan, kerusakan, dan pencurian

•Perusahaan akan mengeluarkan biaya setiap saat dilakukan penanganan barang. Bila dirasakan penanganan tidak memberikan nilai bagi sebuah produk, maka seharusnya di buat seminimum mungkin.
•Untuk barang-barang dengan nilai unit yang rendah, proporsi biaya penanganan material untuk biaya total produk merupakan salah satu hal yang perlu dipertimbangkan.

6. Proses pemesanan (ORDER PROCESSING)

Komponen-komponen order processing :
•Elemen operasional (Operational Elements)
Meliputi pemasukan pesanan (order entry) atau perubahan pesanan, penjadwalan (schedulling), persiapan pengiriman pesanan dan pemfakturan (invoicing)
•Elemen komunikasi (Communication Elements)
Meliputi modifikasi pesanan, status pesanan, percepatan pesanan, koreksi kesalahan, dan permintaan informasi produk.
•Kredit dan elemen pengumpulan (Credit and Collection Elements)
Meliputi pemeriksaan kredit dan proses penerimaan atau pengumpulan rekening
•Penggunaan komputer dapat membantu mengurangi waktu yang diperlukan diantara proses pemesanan dan pengiriman produk.
•Sistem komunikasi, meskipun pada awalnya mahal bagi perusahaan, tetapi banyak membantu dalam meningkatkan keakuratan proses pemesanan dan menghemat waktu.
•Biasanya penghematan biaya-biaya logistik atau peningkatan penjualan yang diperoleh dari perbaikan pelayanan kepada pelanggan, akan seimbang dengan biaya dari sistem pemesanan yang terkomputerisasi.

7. Pengemasan (PACKAGING)

Fungsi pengemasan :
•Melindungi produk dari kerusakan ketika akan disimpan atau diangkut
•Pengemasan yang baik dapat memudahkan penyimpanan, serta pemindahan produk, sehingga mengurangi biaya penanganan material
•Dapat memudahkan dalam mengidentifikasikan produk dan material

Yang perlu diperhatikan :
•Dalam melakukan fungsinya, pengemasan memakan tempat dan waktu

8. Komponen-komponen dan pelayanan pendukung (PARTS AND SERVICE SUPPORT)
•Salah satu aktivitas pemasaran dalam perusahaan adalah memberikan pelayanan pasca penjualan kepada pelanggan.
•Memiliki cadangan persediaan dan bagian-bagian pengganti sangat penting bagi aktivitas service dan perbaikan.
•Logistik bertanggung jawab meyakinkan bahwa cadangan persediaan dan bagian-bagian pengganti tersedia kapanpun dan dimanapun pelanggan membutuhkannya.

9. Seleksi lokasi pabrik dan gudang (PLANT AND WAREHOUSE SITE SELECTION)
•Pergudangan merupakan bagian yang penting dari semua sistem logistik, karena merupakan jaringan primer diantara produsen dan pelanggan yang digunakan untuk menyimpan persediaan selama seluruh bagian proses logistik berjalan.

Tempat penyimpanan persediaan diperlukan untuk :
•Mencapai transportasi yang ekonomis
•Mendapatkan keuntungan dari diskon pembelian dengan kuantitas banyak dan pembelian duluan
•Memelihara sumber persediaan
•Mendukung kebijakan pelayanan kepada pelanggan
•Mengantisipasi kondisi perubahan pasar (seperti musiman, fluktuasi permintaan, dsb.)

Pergudangan memiliki 3 fungsi dasar, yaitu:
1.Perpindahan
Meliputi pembongkaran produk dari pengangkutan, pembaharuan catatan persediaan pergudangan, pemeriksaan kerusakan, verifikasi perhitungan barang pesanan dengan catatan pengiriman
2. Penyimpanan
Meliputi kegiatan penyimpanan produk. Tingkat penyimpanan dibagi menjadi penyimpanan sementara dan penyimpanan semipermanen
3. Transfer informasi
Transfer informasi terjadi secara serempak dengan pergerakan dan fungsi penyimpanan, dimana manajer selalu memerlukan informasi baru yang akurat

10. Pembelian – Pengadaan (PURCHASING – PROCUREMENT)
•Purchasing pada umumnya berhubungan dengan pembelian aktual material dan segala aktivitas yang berhubungan dengan proses pembelian.
•Sedangkan aktivitas procurement berhubungan dengan aktivitas strategik yang berhubungan dengan pengadaan.

Tujuan dari purchasing, antara lain adalah :
•Menjaga dan memperbaiki kualitas
•Menemukan atau mengembangkan kemampuan supplier
•Menstandarisasi dimana kemungkinan barang dibeli
•Mencapai keharmonisan hubungan kerja yang produktif dengan area fungsional lainnya dalam organisasi
•Menyempurnakan sasaran pembelian pada kemungkinan tingkat biaya administratif yang terendah

Purchasing dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan organisasi melalui :
•Melalui kontak eksternal dengan supplier , dimana purchasing dapat memperoleh informasi mengenai teknologi baru, material baru, sumber persediaan baru, dan perubahan kondisi pasar sehingga dapat merancang strategi organisasi untuk bersaing dipasaran
•Melibatkan supplier sejak awal pengembangan produk baru atau produk modifikasi sehingga dapat mencapai pasar secepatnya dan organisasi dapat menempati posisi sebagai market leader atau innovator.
•Memberikan kontribusi pada fungsi lainnya berupa keputusan-keputusan penting yang pada dasarnya juga mempengaruhi keputusan yang dibuat dibagian purchasing.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan oleh manajer purchasing dalam memutuskan pembelian, antara lain :
•Tenggang waktu
•Ketersediaan stock
•Kualitas
•Penawaran jasa training
•Persaingan harga
•Keseluruhan reputasi supplier
•Syarat-syarat finansial
•Kemampuan desain/keahlian teknik
•Proses penyeleksian supplier lebih sulit bila material dibeli dalam pasaran internasional.
•Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain :
1.Syarat-syarat pembayaran
2.Keusangan, pajak-pajak, kerusakan, pencurian, biaya-biaya administratif, dsb.
3.Premi asuransi kapal
4.Tarif import

•Aktivitas purchasing dapat berpengaruh positif pada keuntungan perusahaan. Tidak hanya pengurangan biaya material yang nantinya dapat meningkatkan keuntungan pada organisasi, tetapi juga dapat mengurangi investasi pada persediaan.
•Selain itu, pelayanan logistik yang lebih baik oleh supplier juga akan menghasilkan persediaan yang lebih rendah.
11. REVERSE LOGISTICS
•Penanganan barang-barang retur merupakan bagian dari proses yang berkaitan dengan reverse logistics, dan juga merupakan komponen logistik yang memerlukan perhatian lebih.
•Barang-barang di retur bisa dikerenakan kerusakan produk, kadaluarsa, kesalahan pengiriman, dsb.
•Perusahaan yang para pelanggannya mengembalikan produk dikarenakan produk masih dalam jaminan perbaikan, penggantian, dsb. Maka biaya reverse logisticsnya cenderung lebih tinggi dibandingkan biaya forward logisticsnya.
•Reverse logistics juga melibatkan pemindahan dan pembuangan sisa material dari bagian produksi, pengemasan, dll.
•Jika sisa material tidak dapat digunakan untuk menghasilkan produk lain, maka material tersebut dapat dibuang.
•Tetapi bila dapat digunakan untuk menghasilkan produk lain atau dapat didaur ulang, maka logistik mengatur transportasinya ke lokasi produksi atau lokasi daur ulang. Biasanya permasalahan ini diserahkan ke pihak ketiga.

12. TRANPORTASI
•Fungsi transportasi berhubungan dengan bagian dalam dan luar departemen logistik. Dengan bagian finansial (biaya pengiriman), bagian produksi (pengiriman tepat waktu), hukum (kontrak gudang dan alat angkut), marketing (standar pelayanan pelanggan), pergudangan (supply peralatan, penjadwalan), bagian penerimaan (klaim, dokumentasi), dsb.

13. PERGUDANGAN DAN PENYIMPANAN (WAREHOUSING AND STORAGE)
•Produk harus disimpan dalam pabrik atau pada suatu tempat sebelum dijual. Semakin cepat waktu untuk produksi dan konsumsi, maka semakin besar tingkat (jumlah) persediaan yang dibutuhkan.
•Aktivitas pergudangan dan penyimpanan meliputi keputusan mengenai :
–Apakah fasilitas penyimpanan seharusnya milik sendiri / kontrak / sewa
–Merencanakan / merancang fasilitas penyimpanan
–Membuat prosedur pengamanan dan pemeliharaan
–Pelatihan personalia, dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar