Minggu, 16 Oktober 2011

RESUME SIT PERT. 5

MANAJEMEN LOGISTIK DAN SCM
Persamaan antara manajemen logistik dan SCM adalah :
•Keduanya menyangkut pengelolaan arus barang dan jasa.
•Keduanya menyangkut pengelolaan mengenai pembelian, penyimpanan, pengangkutan, administrasi, dan penyaluran barang.
•Keduanya menyangkut usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan barang.

Perbedaan antara manajemen logistik dan SCM adalah :

Manajemen Logistik :
•Mengutamakan pengelolaan, termasuk arus barang dalam perusahaan
•Berorientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana arus barang dan informasi di seluruh perusahaan

SCM :
•Mengutamakan arus barang antar perusahaan, mulai hulu sampai hilir.
•Atas dasar kerangka kerja, mengusahakan hubungan dan koordinasi antar proses dari perusahaan lain dalam business pipelines, mulai dari supplier sampai pelanggan

Aktivitas-aktivitas utama logistik:
•Customer service (pelayanan pelanggan)
•Demand forecasting (peramalan permintaan)
•Inventory management (manajemen persediaan)
•Logistics communication (komunikasi logistik)
•Material handling (penanganan material)
•Order processing (proses pemesanan)
•Packaging (pengemasan)
•Parts and services support (komponen-komponen dan pelayanan pendukung)
•Plants and warehouse site selection (pemilihan lokasi pabrik dan gudang)
•Procurement/purchasing(pengadaan /pembelian)
•Reverse logistics (logistik berupa barang retur ataupun sisa)
•Transportation (transportasi)
•Warehousing and storage (gudang dan penyimpanan)

Keunggulan kompetitif (Competitive Advantage) :
•Salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah kemampuannya untuk memiliki dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
•Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui, a.l. : manajemen logistik dan manajemen supply chain

Sumber dari keunggulan kompetitif:
•Kemampuan perusahaan untuk membedakan dirinya sendiri didepan mata konsumen dari para pesaingnya (disebut value advantage)
•Kemampuan perusahaan untuk bekerja dengan biaya rendah atau memperoleh laba yang lebih tinggi (disebut productivity atau cost advantage)

The Value Chain
•Salah satu konsep yang digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif adalah konsep The Value Chain, yang diberikan oleh Michael Porter.
•Aktivitas The Value Chain dikategorikan menjadi 2 tipe, yaitu :
1. Primary Activity
2. Support Activity

Primary Activity
•Adalah aktifitas yang berperan langsung dalam hal penciptaan fisik barang hasil produksi, penjualan, dan pendistribusian nya kepada pembeli.
•Yang termasuk pada Primary Activity adl:
1. Inbound logistics
2. Operations
3. Outbound logistics
4. Market and sales
5. Services

Support Activity
•Adalah aktifitas yang membantu primary activity
•Yang termasuk pada Support Activity adl:
1. Infrastructure
2. Human Resources
3. Technology Development
4. Procurement

Mencapai keunggulan kompetitif melalui manajemen logistik:
•Manajemen logistik dapat membantu dalam mencapai keunggulan kompetitif, baik dlm menciptakan value advantage maupun cost / productivity advantage.
•Dalam value advantage : services, responsiveness, after sales services, dsb.
•Dalam value cost / productivity advantage: capacity utilization, partnership, schedule integration, dsb.

Mencapai keunggulan kompetitif melalui SCM:
•Mencapai keunggulan kompetitif melalui kegiatan logistik pada hakekatnya juga menunjang kegiatan supply chain, karena kegiatan supply chain merupakan perpanjangan/perluasan dari kegiatan logistik.

Kegiatan2 dalam supply chain yang mendukung pencapaian keunggulan kompetitif :

•Mendukung value advantage :
- Mencari jenis dan tingkat layanan yang dikehendaki konsumen
- Menciptakan dan mengembangkan pelayanan yg lebih unggul berdasar permintaan konsumen

•Mendukung productivity advantage :
- Mengurangi inventory sampai tingkat yg direncanakan.
- Menggunakan kapasitas yang ada yg semaksimal mungkin.
- Melakukan perencanaan bersama dg semua mata rantai yang ada mengenai inventory

Penutup
•Dalam hal ini yang perlu digaris bawahi adalah mengembangkan hubungan partnering dan co-makership dengan organisasi lain, baik upstream maupun downstream.
• Partnering menekankan pada “kemitraan”
• Co-makership menekankan pada “kerja-sama membuat barang bersama”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar