Minggu, 18 September 2011

RESUME SIT PERT. 3

Enterprise Resource Planning

Pengantar
Pada prinsipnya, dengan Sistem ERP sebuah industri dapat dijalankan secara optimal dan dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang tidak efisien seperti biaya inventory (slow moving part, dll.), biaya kerugian akibat 'machine fault' dll. Di negara-negara maju yang sudah didukung oleh infrastruktur yang memadaipun, mereka sudah dapat menerapkan konsep JIT (Just-In-Time). Di sini, segala sumberdaya untuk produksi benar-benar disediakan hanya pada saat diperlukan (fast moving). Termasuk juga penyedian suku cadang untuk maintenance, jadwal perbaikan (service) untuk mencegah terjadinya machine fault, inventory, dsb

Kelebihan ERP

Kelebihan

Bagaimana
Akses informasi yang dapat dipercaya
DBMS, konsistensi dan akurasi dari data yang diinput, report yang ditingkatkan
Menghindari redundansi dari pemasukan data dan operasi
Modul-modul yang mengakses data yang sama dari database yang terpusat sehingga menghindari pemasukan data yang berkali-kali
Mengurangi jeda waktu penampilan informasi dan laporan
Meminimasi proses penarikan dan penampilan data. Dengan sekali klik, laporan dapat ditampilkan tanpa harus mencari-cari sumber data dan memanipulasinya lagi
Pengurangan biaya
Penghematan waktu, peningkatan kontrol dan decision support systemdengan analisis skala enterprise
Peningkatan skalabilitas
Desain yang terstruktur dan modular
Akses oleh dunia luar (globalisasi)
Modul CRM (Customer Relationship Management) dan EDI (Electronic Data Interchange)
E-commerce dan E-business
Membuka akses ke internet dan kultur kerja sama


Kekurangan ERP

Kekurangan

Bagaimana
Mahal
Biaya bervariasi dari ribuan dollar sampai jutaan dollar. Biaya Business Process Reingeering akan sangat tinggi
Ketergantungan pada satuvendor tertentu
Memerlukan jangka panjang support dari vendor tertentu yang mengimplementasikan ERP di perusahaan Anda
Kompleksitas
Sistem ERP biasanya terlalu banyak fitur dan terlalu kompleks untuk digunakan oleh end user

Best Practice dan Business Process Reengineering
Sistem ERP dirancang berdasarkan proses bisnis yang dianggap 'best practice' - proses umum yang paling layak di tiru. Misalnya, bagaimana proses umum yang sebenarnya berlaku untuk pembelian (purchasing), penyusunan stok di gudang dan sebagainya.

Untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari Sistem ERP, maka industri kita juga harus mengikuti 'best practice process' (proses umum terbaik) yang berlaku. Disini banyak timbul masalah dan tantangan bagi industri kita di Indonesia. Tantangannya misalnya, bagaimana merubah proses kerja kita menjadi sesuai dengan proses kerja yang dihendaki oleh Sistem ERP, atau, merubah Sistem ERP untuk menyesuaikan proses kerja kita.

Proses penyesuaian itu sering disebut sebagai proses Implementasi. Jika dalam kegiatan implementasi diperlukan perubahan proses kerja yang cukup mendasar, maka perusahaan ini harus melakukan Business Process Reengineering (BPR) yang dapat memakan waktu berbulan bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar