Senin, 24 Oktober 2011

RESUME SQL 1 PERT. 7

  1. Tabel MHS
NIM
NAMA
ALAMAT



     
      Tabel MK
KD_MK
NM_MK
SKS




      Tabel KRS
NIM
KD_MK
STATUS




Constraintnya adalah:

·        Primary Key table MHS adalah kolom NIM
·        Primary Key table MK adalah kolom KD_MK
·        Foreign Key table KRS adalah kolom NIM yang mereference table MHS dan kolom KD_MK yang mereference table MK

2.      Menampilkan kolom nim, nama, kd_mk, nm_mk, sks, status

SELECT M.NIM, M.NAMA, A.KD_MK, A.NM_MK, A.SKS, K.STATUS
FROM  MK A, KRS K, MHS M
WHERE M.NIM = K.NIM AND A. KD_MK = K. KD_MK;

3.      Menampilkan nim dan nama mahasiswa dengan status baru

SELECT M.NIM, M.NAMA, K.STATUS
FROM  KRS K, MHS M
WHERE M.NIM = K.NIM AND K.STATUS = ‘B’;

RESUME SIT PERT. 7

5. Penanganan material (MATERIAL HANDLING)

•Penanganan material berhubungan dengan setiap aspek gerakan atau aliran bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi dalam pabrik atau gudang.

Tujuan penanganan material, antara lain :
•Menyederhanakan sistem penanganan apapun yang memungkinkan
•Meminimalkan jarak tempuh
•Meminimalkan kerugian akibat pembuangan, kerusakan, dan pencurian

•Perusahaan akan mengeluarkan biaya setiap saat dilakukan penanganan barang. Bila dirasakan penanganan tidak memberikan nilai bagi sebuah produk, maka seharusnya di buat seminimum mungkin.
•Untuk barang-barang dengan nilai unit yang rendah, proporsi biaya penanganan material untuk biaya total produk merupakan salah satu hal yang perlu dipertimbangkan.

6. Proses pemesanan (ORDER PROCESSING)

Komponen-komponen order processing :
•Elemen operasional (Operational Elements)
Meliputi pemasukan pesanan (order entry) atau perubahan pesanan, penjadwalan (schedulling), persiapan pengiriman pesanan dan pemfakturan (invoicing)
•Elemen komunikasi (Communication Elements)
Meliputi modifikasi pesanan, status pesanan, percepatan pesanan, koreksi kesalahan, dan permintaan informasi produk.
•Kredit dan elemen pengumpulan (Credit and Collection Elements)
Meliputi pemeriksaan kredit dan proses penerimaan atau pengumpulan rekening
•Penggunaan komputer dapat membantu mengurangi waktu yang diperlukan diantara proses pemesanan dan pengiriman produk.
•Sistem komunikasi, meskipun pada awalnya mahal bagi perusahaan, tetapi banyak membantu dalam meningkatkan keakuratan proses pemesanan dan menghemat waktu.
•Biasanya penghematan biaya-biaya logistik atau peningkatan penjualan yang diperoleh dari perbaikan pelayanan kepada pelanggan, akan seimbang dengan biaya dari sistem pemesanan yang terkomputerisasi.

7. Pengemasan (PACKAGING)

Fungsi pengemasan :
•Melindungi produk dari kerusakan ketika akan disimpan atau diangkut
•Pengemasan yang baik dapat memudahkan penyimpanan, serta pemindahan produk, sehingga mengurangi biaya penanganan material
•Dapat memudahkan dalam mengidentifikasikan produk dan material

Yang perlu diperhatikan :
•Dalam melakukan fungsinya, pengemasan memakan tempat dan waktu

8. Komponen-komponen dan pelayanan pendukung (PARTS AND SERVICE SUPPORT)
•Salah satu aktivitas pemasaran dalam perusahaan adalah memberikan pelayanan pasca penjualan kepada pelanggan.
•Memiliki cadangan persediaan dan bagian-bagian pengganti sangat penting bagi aktivitas service dan perbaikan.
•Logistik bertanggung jawab meyakinkan bahwa cadangan persediaan dan bagian-bagian pengganti tersedia kapanpun dan dimanapun pelanggan membutuhkannya.

9. Seleksi lokasi pabrik dan gudang (PLANT AND WAREHOUSE SITE SELECTION)
•Pergudangan merupakan bagian yang penting dari semua sistem logistik, karena merupakan jaringan primer diantara produsen dan pelanggan yang digunakan untuk menyimpan persediaan selama seluruh bagian proses logistik berjalan.

Tempat penyimpanan persediaan diperlukan untuk :
•Mencapai transportasi yang ekonomis
•Mendapatkan keuntungan dari diskon pembelian dengan kuantitas banyak dan pembelian duluan
•Memelihara sumber persediaan
•Mendukung kebijakan pelayanan kepada pelanggan
•Mengantisipasi kondisi perubahan pasar (seperti musiman, fluktuasi permintaan, dsb.)

Pergudangan memiliki 3 fungsi dasar, yaitu:
1.Perpindahan
Meliputi pembongkaran produk dari pengangkutan, pembaharuan catatan persediaan pergudangan, pemeriksaan kerusakan, verifikasi perhitungan barang pesanan dengan catatan pengiriman
2. Penyimpanan
Meliputi kegiatan penyimpanan produk. Tingkat penyimpanan dibagi menjadi penyimpanan sementara dan penyimpanan semipermanen
3. Transfer informasi
Transfer informasi terjadi secara serempak dengan pergerakan dan fungsi penyimpanan, dimana manajer selalu memerlukan informasi baru yang akurat

10. Pembelian – Pengadaan (PURCHASING – PROCUREMENT)
•Purchasing pada umumnya berhubungan dengan pembelian aktual material dan segala aktivitas yang berhubungan dengan proses pembelian.
•Sedangkan aktivitas procurement berhubungan dengan aktivitas strategik yang berhubungan dengan pengadaan.

Tujuan dari purchasing, antara lain adalah :
•Menjaga dan memperbaiki kualitas
•Menemukan atau mengembangkan kemampuan supplier
•Menstandarisasi dimana kemungkinan barang dibeli
•Mencapai keharmonisan hubungan kerja yang produktif dengan area fungsional lainnya dalam organisasi
•Menyempurnakan sasaran pembelian pada kemungkinan tingkat biaya administratif yang terendah

Purchasing dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan organisasi melalui :
•Melalui kontak eksternal dengan supplier , dimana purchasing dapat memperoleh informasi mengenai teknologi baru, material baru, sumber persediaan baru, dan perubahan kondisi pasar sehingga dapat merancang strategi organisasi untuk bersaing dipasaran
•Melibatkan supplier sejak awal pengembangan produk baru atau produk modifikasi sehingga dapat mencapai pasar secepatnya dan organisasi dapat menempati posisi sebagai market leader atau innovator.
•Memberikan kontribusi pada fungsi lainnya berupa keputusan-keputusan penting yang pada dasarnya juga mempengaruhi keputusan yang dibuat dibagian purchasing.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan oleh manajer purchasing dalam memutuskan pembelian, antara lain :
•Tenggang waktu
•Ketersediaan stock
•Kualitas
•Penawaran jasa training
•Persaingan harga
•Keseluruhan reputasi supplier
•Syarat-syarat finansial
•Kemampuan desain/keahlian teknik
•Proses penyeleksian supplier lebih sulit bila material dibeli dalam pasaran internasional.
•Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain :
1.Syarat-syarat pembayaran
2.Keusangan, pajak-pajak, kerusakan, pencurian, biaya-biaya administratif, dsb.
3.Premi asuransi kapal
4.Tarif import

•Aktivitas purchasing dapat berpengaruh positif pada keuntungan perusahaan. Tidak hanya pengurangan biaya material yang nantinya dapat meningkatkan keuntungan pada organisasi, tetapi juga dapat mengurangi investasi pada persediaan.
•Selain itu, pelayanan logistik yang lebih baik oleh supplier juga akan menghasilkan persediaan yang lebih rendah.
11. REVERSE LOGISTICS
•Penanganan barang-barang retur merupakan bagian dari proses yang berkaitan dengan reverse logistics, dan juga merupakan komponen logistik yang memerlukan perhatian lebih.
•Barang-barang di retur bisa dikerenakan kerusakan produk, kadaluarsa, kesalahan pengiriman, dsb.
•Perusahaan yang para pelanggannya mengembalikan produk dikarenakan produk masih dalam jaminan perbaikan, penggantian, dsb. Maka biaya reverse logisticsnya cenderung lebih tinggi dibandingkan biaya forward logisticsnya.
•Reverse logistics juga melibatkan pemindahan dan pembuangan sisa material dari bagian produksi, pengemasan, dll.
•Jika sisa material tidak dapat digunakan untuk menghasilkan produk lain, maka material tersebut dapat dibuang.
•Tetapi bila dapat digunakan untuk menghasilkan produk lain atau dapat didaur ulang, maka logistik mengatur transportasinya ke lokasi produksi atau lokasi daur ulang. Biasanya permasalahan ini diserahkan ke pihak ketiga.

12. TRANPORTASI
•Fungsi transportasi berhubungan dengan bagian dalam dan luar departemen logistik. Dengan bagian finansial (biaya pengiriman), bagian produksi (pengiriman tepat waktu), hukum (kontrak gudang dan alat angkut), marketing (standar pelayanan pelanggan), pergudangan (supply peralatan, penjadwalan), bagian penerimaan (klaim, dokumentasi), dsb.

13. PERGUDANGAN DAN PENYIMPANAN (WAREHOUSING AND STORAGE)
•Produk harus disimpan dalam pabrik atau pada suatu tempat sebelum dijual. Semakin cepat waktu untuk produksi dan konsumsi, maka semakin besar tingkat (jumlah) persediaan yang dibutuhkan.
•Aktivitas pergudangan dan penyimpanan meliputi keputusan mengenai :
–Apakah fasilitas penyimpanan seharusnya milik sendiri / kontrak / sewa
–Merencanakan / merancang fasilitas penyimpanan
–Membuat prosedur pengamanan dan pemeliharaan
–Pelatihan personalia, dsb.

Minggu, 16 Oktober 2011

RESUME SIT PERT. 2

Enterprise Resource Planning

Implementasi ERP
Poin-poin yang bisa digunakan sebagai pedoman pada saat implementasi ERP:
         ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh oleh adanya ERP harus terlibat dan memberikan dukungan
         ERP ada untuk mendukung fungsi bisnis dan meningkatkan produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan implementasi ERP adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan
         Pelajari kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP, jangan berusaha membuat sendiri praktek implementasi ERP. Gunakan metodologi tertentu untuk implementasi ERP yang lebih terjamin keberhasilannya

Tanda-Tanda Kegagalan ERP
         Kegagalan ERP biasanya ditandai hal-hal berikut
        Kurangnya komitmen top management
        Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisa strategi bisnis)
        Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan)
         Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal)
         Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan
        Kesalahan penghitungan waktu implementasi
        Tidak cocoknya software dengan business process
        Kurangnya training dan pembelajaran
        Cacatnya project design & management
        Kurangnya komunikasi
        Saran penghematan yang menyesatkan
Evolusi ERP
         MRP (Material requirements planning)
        Awal 1960an
        Bill of Material Processing
         Closed-Loop MRP
        Memuat tool untuk merencanakan prioritas dan kapasitas
        Mendukung perencanaan dan eksekusi
        Pengembangan dari MRP dengan mempertimbangkan aggregate sales dan perencanaan operasi, Master Production Schedule, dan demand management (forecasting)
         MRP II (Manufacturing Resource Planning)
        Hasil pengembangan dari closed-lop MRP
        Menenkankan perencanan penjualan dan operasi pada level yang lebih detail
        Financial interface, memungkinkan merubah perencanaan operasi (pieces, pounds, gallons) ke dalam satuanfinansial (dollar)
        Simulasi, menjawab pertanyaan “What-if”
         ERP (Enterprise Resource Planning)
        Secara fundamental sama dengan MRP II
        ERP lebih powerful dari MRP II sebab
         Satu kumpulan dari tools yang digunakan untuk merencnakan semua aktivitas perusahaan (enterprise)
         Mengintegrasikan secara real time dari data penjualan, data operasi, dan data finansial
         Menghubungkan pendekatan perencanaan kebutuhan resources dengan supply chain dari konsumen dan supplier

RESUME SQL 1 PERT 4


Melaporkan Data Agreget Menggunakan Group Functions

Group Functions
Tidak seperti singlerow function, group function beroperasi pada sekelompok baris baris
Untuk memberikan satu hasil per kelompok. Kelompok kelompok ini mungkin terdiri dari seluruh table atau tabel yang terpisah ke dalam pengelompokkan

Tipe Tipe Group Functions
Setiap fungsi fungsi menerima suatu argumen. Berikut menunjukkan pilihan pilihan
yang dapat Anda gunakan di dalam sintak :

Fungsi

AVG( [DISTINCT | ALL] n) : Rata rata nilai dari suatu n, mengabaikan nilai nilai null
COUNT ( { * | [DISTINCT | ALL] expr}): Jumlah baris baris, dimana expr memeriksa ke
sesuatu yang lain dari pada null (menghitung semua baris baris yang dipilih menggunakan *, termasuk duplikat duplikat dan baris baris null)
MAX ( [DISTINCT | ALL] expr): Nilai maksimum dari expr, mengabaikan nilai nilai null
MIN ( [DISTINCT | ALL] expr) : Nilai minimum dari expr, mengabaikan nilai null
STDDEV ( [DISTINCT | ALL] x) : Standar deviasi dari n, mengabaikan nilai nilai null
SUM ( [DISTINCT | ALL] n): Nilai nilai penjumlahan dari n, mengabaikan nilai nilai null
VARIANCE ( [DISTINCT | ALL] x): Varian dari n, mengabaikan nilai nilai null

Pedoman pedoman Untuk Menggunakan Group Functions
DISTINCT membuat suatu fungsi hanya mencakup nilai nilai yang tidak sama
(nonduplicate); ALL membuatnya mencakup setiap nilai, termasuk duplikat duplikat.
Defaultnya adalah ALL dan karena itu tidak perlu ditentukan.
Tipe data tipe data untuk fungsi fungsi dengan suatu argumen expr mungkin CHAR,
VARCHAR2, NUMBER, atau DATE.
Semua Group functions mengabaikan nilai nilai null. Untuk mengganti suatu nilai untuk
Nilai nilai null, gunakanlah fungsi fungsi NVL, NVL2, atau COALESCE.

Menggunakan Group Function (lanjutan)
Anda dapat menggunakan fungsi MAX dan MIN untuk tipe data tipe data numeric, character, dan
date. Contoh berikut ini menampilkan nama belakang pegawai yang pertama dan nama belakang
pegawai yang terakhir dalam suatu daftar abjad dari semua pegawai :
SELECT MIN(last_name), MAX(last_name)
FROM employees;
Catatan : Fungsi fungsi AVG, SUM, VARIANCE, dan STDDEV hanya dapat digunakan pada tipe data numeric, MAX dan MIN tidak dapat digunakan pada tipe data tipe data LOB atau LONG.

Fungsi COUNT
Fungsi COUNT memiliki tiga format :
COUNT (*)
COUNT (expr)
COUNT (DISTINCT expr)
COUNT (*) mengembalikan jumlah baris baris dalam suatu tabel yang memenuhi kriteria dari
pernyataan SELECT, termasuk baris baris yang sama dan baris baris yang berisi nilai nilai null di
setiap kolom.
Jika suatu klausa WHERE adalah termasuk dalam pernyataan SELECT, COUNT (*) mengembalikan jumlah dari baris baris yang memenuhi kondisi klausa WHERE.
Yang membedakannya, COUNT (expr) mengembalikan jumlah dari nilai nilai nonnull
Yang berada dalam kolom yang diidentifikasi oleh expr. COUNT (DISTINCT expr) mengembalikan jumlah dari nilai nilai yang unik ,nonnull yang ada dalam kolom diidentifikasi oleh expr.

Menggunakan Kata Kunci DISTINCT
Gunakan kata kunci DISTINCT untuk menghilangkan penghitungan terhadap nilai nilai
Yang sama dalam suatu kolom.

Group Functions dan Nilai Nilai Null
Semua group functions mengabaikan nilai nilai null dalam kolom.
Fungsi NVL memaksa group functions untuk menyertakan nilai nilai null.

Klausa GROUP BY
Anda dapat menggunakan klausa GROUP BY untuk membagi baris baris dalam suatu tabel
menjadi kelompok kelompok.
Kemudian Anda dapat menggunakan group functions untuk mengembalikan informasi ringkas untuk setiap kelompok.
Dalam sintak :
Group_by_expression kolom kolom tertentu yang nilai nilainya menentukan dasar untuk
pengelompokan baris baris
Pedoman pedoman
Jika anda menyertakan group functions pada klausa SELECT, anda tidak dapat memilih hasilhasil
secara individu dengan baik, kecuali kolom individu muncul pada klausa GROUP BY. Anda akan
menerima pesan kesalahan jika anda keliru menyertakan daftar kolom di klausa GROUP BY.
Menggunakan klausa WHERE, anda dapat mengeluarkan baris baris sebelum membaginya kedalam kelompok kelompok.
Anda harus menyertakan kolom kolom dalam klausa GROUP BY.
Anda tidak dapat menggunakan kolom alias dalam klausa GROUP BY.


RESUME SIT PERT. 5

MANAJEMEN LOGISTIK DAN SCM
Persamaan antara manajemen logistik dan SCM adalah :
•Keduanya menyangkut pengelolaan arus barang dan jasa.
•Keduanya menyangkut pengelolaan mengenai pembelian, penyimpanan, pengangkutan, administrasi, dan penyaluran barang.
•Keduanya menyangkut usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan barang.

Perbedaan antara manajemen logistik dan SCM adalah :

Manajemen Logistik :
•Mengutamakan pengelolaan, termasuk arus barang dalam perusahaan
•Berorientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana arus barang dan informasi di seluruh perusahaan

SCM :
•Mengutamakan arus barang antar perusahaan, mulai hulu sampai hilir.
•Atas dasar kerangka kerja, mengusahakan hubungan dan koordinasi antar proses dari perusahaan lain dalam business pipelines, mulai dari supplier sampai pelanggan

Aktivitas-aktivitas utama logistik:
•Customer service (pelayanan pelanggan)
•Demand forecasting (peramalan permintaan)
•Inventory management (manajemen persediaan)
•Logistics communication (komunikasi logistik)
•Material handling (penanganan material)
•Order processing (proses pemesanan)
•Packaging (pengemasan)
•Parts and services support (komponen-komponen dan pelayanan pendukung)
•Plants and warehouse site selection (pemilihan lokasi pabrik dan gudang)
•Procurement/purchasing(pengadaan /pembelian)
•Reverse logistics (logistik berupa barang retur ataupun sisa)
•Transportation (transportasi)
•Warehousing and storage (gudang dan penyimpanan)

Keunggulan kompetitif (Competitive Advantage) :
•Salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah kemampuannya untuk memiliki dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
•Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui, a.l. : manajemen logistik dan manajemen supply chain

Sumber dari keunggulan kompetitif:
•Kemampuan perusahaan untuk membedakan dirinya sendiri didepan mata konsumen dari para pesaingnya (disebut value advantage)
•Kemampuan perusahaan untuk bekerja dengan biaya rendah atau memperoleh laba yang lebih tinggi (disebut productivity atau cost advantage)

The Value Chain
•Salah satu konsep yang digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif adalah konsep The Value Chain, yang diberikan oleh Michael Porter.
•Aktivitas The Value Chain dikategorikan menjadi 2 tipe, yaitu :
1. Primary Activity
2. Support Activity

Primary Activity
•Adalah aktifitas yang berperan langsung dalam hal penciptaan fisik barang hasil produksi, penjualan, dan pendistribusian nya kepada pembeli.
•Yang termasuk pada Primary Activity adl:
1. Inbound logistics
2. Operations
3. Outbound logistics
4. Market and sales
5. Services

Support Activity
•Adalah aktifitas yang membantu primary activity
•Yang termasuk pada Support Activity adl:
1. Infrastructure
2. Human Resources
3. Technology Development
4. Procurement

Mencapai keunggulan kompetitif melalui manajemen logistik:
•Manajemen logistik dapat membantu dalam mencapai keunggulan kompetitif, baik dlm menciptakan value advantage maupun cost / productivity advantage.
•Dalam value advantage : services, responsiveness, after sales services, dsb.
•Dalam value cost / productivity advantage: capacity utilization, partnership, schedule integration, dsb.

Mencapai keunggulan kompetitif melalui SCM:
•Mencapai keunggulan kompetitif melalui kegiatan logistik pada hakekatnya juga menunjang kegiatan supply chain, karena kegiatan supply chain merupakan perpanjangan/perluasan dari kegiatan logistik.

Kegiatan2 dalam supply chain yang mendukung pencapaian keunggulan kompetitif :

•Mendukung value advantage :
- Mencari jenis dan tingkat layanan yang dikehendaki konsumen
- Menciptakan dan mengembangkan pelayanan yg lebih unggul berdasar permintaan konsumen

•Mendukung productivity advantage :
- Mengurangi inventory sampai tingkat yg direncanakan.
- Menggunakan kapasitas yang ada yg semaksimal mungkin.
- Melakukan perencanaan bersama dg semua mata rantai yang ada mengenai inventory

Penutup
•Dalam hal ini yang perlu digaris bawahi adalah mengembangkan hubungan partnering dan co-makership dengan organisasi lain, baik upstream maupun downstream.
• Partnering menekankan pada “kemitraan”
• Co-makership menekankan pada “kerja-sama membuat barang bersama”

Sabtu, 15 Oktober 2011

RESUME SIAT PERT 6

EXPENDITURE CYCLE

Expenditure cycle (siklus pengeluaran): siklus yang melibatkan arus keluar dana untuk barang dan jasa suatu organisasi. Tujuan utamanya : memudahkan pertukaran kas dngn barang dan jasa yang dibutuhkan dari pemasok.
Dokumen yang dibutuhkan dalam siklus pengeluaran:
a.purchase requisition : formulir yang mengawali siklus ini karena merupakan otorisasi untuk melakukan pemesanan barang/jasa
b.purcahase order : dokumen formal, salinan dari dokumen purchase requisition
c.receiving report : dokume untuk pencatatan penerimaan barang
d.supplier report : dokumen tagihan dari pemasok
e.disbursement voucher : dokumen dalam system voucher yang merupakan akumulasi tagihan pemasok yang harus dibayar
f.disbursement check: bukti pembayaran ke pemasok dokumen akhir dalam siklus ini yang merupakan bukti pembayaran ke pemasok
g.debit memorandum : dokumen yang mengesahkan pengembalian pesanan
h.new supplier (vendor) form : dokumen yang digunakan untuk seleksi supplier baruyang berisi harga penawaran, barang/jasa yang ditawarkan, referensi, pengalaman usaha.
i.request for proposal (or quotation) dokumen yang digunakan dlam prosedur tender
Tujuan utama Expenditure Cycle
• Meminimasi total biaya yang dibutuhkan untuk memaintain inventory, supplies, dan berbagai macam jasa yang dibutuhkan untuk organisasi dalam melakukan fungsi.

Keputusan Penting Expenditure Cycle
• Berapa jumlah tingkat optimal inventory dan supplies yang disimpan?
• Supplier mana yang bisa menyediakan kualitas dan servis yang terbaik pada harga yang murah?
• Dimana inventories dan supplies ditempatkan?
• Bagaimana cara organisasi dapat melakukan konsolidasi terhadap pembelian untuk semua unit agar mencapai harga yang optimal?
• Bagaimana IT dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi inbound logistics function?
• Apakah ketersediaan kas mencukupi untuk mendapatkan keuntungan dari diskon yang disediakan oleh suplier?
• Bagaimana cara melakukan pembayaran kepada vendor agar dapat mengelola aliran kas yang besar?

RESUME SIAT PERT 5

REVENUE CYCLE

Aktifitas Siklus Pendapatan
  • Pertukaran barang/jasa menjadi kas.
  • Pemrosesan penjualan secara kredit:
ú         Pertukaran fisik barang/jasa
ú         Pengelolaan piutang dan penerimaan kas.
  • Siklus Pendapatan
ú         Subsistem pemrosesan pesanan penjualan
ú         Subsistem penerimaan kas
  • DFD memberikan tinjauan umum mengenai aktivitas logis yang membentuk Sistem Pemrosesan Pesanan Penjualan.

Pemrosesan Pesanan Penjualan
ž     Pelanggan menghubungi perusahaan untuk pesanan penjualan.
ž     Persetujuan kredit untuk pengesahan transaksi pemesanan penjualan.
ž     Informasi penjualan diteruskan ke proses penagihan, piutang dagang, dan pengiriman.
ž     Pengiriman barang.
ž     Proses penagihan setelah pengumpulan dokumen relevan.
ž     Penyampaian informasi ke proses piutang dagang dan proses pengendalian persediaan.
         Pencatatan piutang di akun pelanggan setelah menerima informasi penagihan.
         Penyesuaian catatan persediaan untuk mencerminkan penurunan persediaan.
ž     Secara berkala, proses penagihan, piutang dagang, dan pengendalian persediaan mengirim ikhtisar informasi ke proses buku besar umum.

Tujuan dari Revenue Cycle
ž     a. Merekam data order penjualan secara tepat dan cepat
ž     b. Memverifikasi pelanggan dan kreditnya.
ž     c. Menjaga pengiriman barang atau jasa tepat waktu
ž     d. Penagihan terhadap produk dan jasa secara tepat dan akurat
ž     e. Merekam dan mengklasifikasikan penerimaan kas
ž     f. Memposting penjualan dan penerimaan kas pada pelanggan yang tepat dalam jurnal piutang
ž     g. Menjaga produk sampai diterima pelanggan
ž     h. Menjaga uang kas sampai disimpan

Prosedur Manual
  • DEPARTEMEN PENJUALAN
    • Penerimaan pesanan dari pelanggan
    • Dokumen utama: Pesanan Penjualan (Sales Order)
    • Tindak lanjut pemesanan:
      • Satu salinan disimpan di dalam file pemesanan (Customer Open Order File)
      • File pemesanan dari pelanggan disusun berdasarkan abjad nama pelanggan

  • DEPARTEMEN KREDIT
    • Otorisasi transaksi – verifikasi kelayakan kredit untuk pelanggan.
    • Salinan kredit disimpan dalam file pesanan pelanggan sampai transaksi selesai

  • PROSEDUR GUDANG
    • Pengiriman salinan surat pengeluaran barang (Stock Release) ke bagian gudang.
    • Stock release merupakan persetujuan petugas gudang untuk mengeluarkan barang dari gudang.
    • Petugas gudang menyesuaikan record persediaan disebabkan  adanya penurunan persediaan.
    • Catatan akuntansi persediaan disimpan di departemen pengendalian persediaan.

  • DEPARTEMEN PENGIRIMAN
    • Penerimaan slip pengepakan dan dokumen pengiriman dari departemen penjualan.
    • Berdasarkan barang yang diterima dari gudang, petugas pengiriman mencocokkan barang dengan dokumen pengeluaran  barang, slip pengepakan, dan dokumen pengiriman untuk tujuan verifikasi pesanan.
    • Penyiapan Bill of Lading untuk pengiriman kepada pelanggan.
    • Petugas pengiriman menyerahkan barang, slip pengepakan, dan dua salinan  bill of lading ke perusahaan pengiriman.
    • Petugas pengiriman:
      • Mencatat pengiriman pada log pengiriman barang.
      • Menyerahkan dokumen pengiriman ke departemen penagihan.
      • Menyimpan satu salinan bill of lading dan satu salinan dokumen pengiriman barang.

  • DEPARTEMEN PENAGIHAN
    • Seluruh informasi mengenai transaksi penjualan terkumpul di departemen penagihan.
    • Penagihan setelah proses pengiriman barang dilaksanakan.

  • DEPARTEMEN PENGENDALIAN PERSEDIAAN
    • Departemen ini menggunakan dokumen pengeluaran barang untuk memperbarui akun buku besar pembantu persediaan (inventory subsidiary ledger).
    • Sistem persediaan perpetual – setiap item memiliki record tertentu dalam buku besar persediaan.
    • Pada akhir periode, nilai total penurunan persediaan dirangkum dalam voucher jurnal dan dikirim ke departemen buku besar untuk dibukukan harga pokok persediaan dan penurunan persediaan.

  • DEPARTEMEN PIUTANG DAGANG
    • Membukukan dari salinan buku besar pesanan penjualan ke buku besar pembantu piutang dagang.
    • Secara berkala, saldo setiap akun dirangkum menjadi satu dan dikirimkan ke buku besar umum

  • DEPARTEMEN BUKU BESAR UMUM
Penerimaan voucher jurnal dari departemen penagihan dan pengendalian persediaan, dan ikhtisar akun dari departemen piutang dagang